Oleh: Tim Yayasan Peduli Hati Bangsa, 23 April 2024
WHO telah merilis Pedoman baru tentang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan infeksi hepatitis B (HBV) kronis pada Konferensi Asia Pasifik untuk Studi Penyakit Hati (APASL) 2024 di Kyoto, Jepang. Rekomendasi dari pedoman ini juga dipresentasikan dalam World Hepatitis Summit 2024 yang dilaksanakan di Lisbon, Portugal pada 9-11 April 2024 yang lalu.
Pedoman ini menyederhanakan dan memperluas eligibitas/kelayakanpengobatan bagi orang dengan virus Hepatitis B (HBV).
Lebih dari 250 juta orang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis, yang menyebabkan peningkatan kematian setiap tahunnya. Sebagian besar beban global akibat hepatitis B kronis disebabkan oleh penularan dari ibu ke anak pada atau segera setelah kelahiran. Strategi sektor kesehatan global WHO menetapkan tindakan dan target untuk menghilangkan virus hepatitis pada tahun 2030 dengan menurunkan infeksi baru sebesar 90% dan menurunkan angka kematian hingga setengah juta orang (65%) secara global.
Kemajuan besar telah dicapai dalam menghilangkan penularan HBV dari ibu ke anak melalui imunisasi HBV universal pada bayi, termasuk pemberian dosis hepatitis B segera setelah dilahirkan. Namun, cakupan hepatitis B dosis lahir hanya 45% secara global, dengan cakupan kurang dari 20% di Wilayah Afrika.
Bagi orang yang hidup dengan Hepatitis B kronis, pengobatan antivirus sangat efektif. Hal ini dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan mengurangi perkembangan penyakit hati dan perkembangan kanker hati. Namun, masih terdapat kesenjangan yang besar dalam jumlah orang yang melakukan tes dan pengobatan.
Pedoman yang diperbarui dan dirilis pada tahun 2024 ini memprioritaskan kriteria pengobatan yang disederhanakan untuk orang dewasa dan remaja dan memperluas kelayakan untuk profilaksis antivirus bagi perempuan hamil guna mencegah penularan HBV dari ibu ke anak. Pedoman ini juga berfokus pada peningkatan diagnostik HBV melalui tes viral load di tempat layanan, menangani diagnosis koinfeksi Hepatitis Delta – penyebab utama morbiditas dan mortalitas terkait HBV – dengan menggunakan protokol tes dan pendekatan untuk memberikan layanan HBV berkualitas tinggi.
Ringkasan Pedoman
Infeksi HBV adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama dan penyebab penyakit hati kronis. Pedoman baru ini memberikan rekomendasi terkini berdasarkan bukti mengenai topik-topik prioritas terkait HBV dari Pedoman WHO tahun 2015 untuk perawatan dan pengobatan orang yang didiagnosis dengan infeksi hepatitis B kronis dan Pedoman WHO 2017 tentang pengujian hepatitis B
dan C. Bidang-bidang prioritas tersebut adalah:
- Perluasan kelayakan pengobatan, dan inklusi remaja;
- Rejimen terapi antivirus alternatif;
- Perluasan kelayakan untuk mendapatkan profilaksis antivirus di kalangan perempuan hamil untuk mencegah penularan dari ibu ke anak;
- Diagnostik HBV – penggunaan tes DNA point-of-care (POC) dan tes refleks DNA HBV;
- Pengujian koinfeksi hepatitis delta; dan
- pendekatan untuk mendorong pemberian layanan HBV berkualitas tinggi, termasuk strategi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap terapi antiviral jangka panjang dan retensi dalam perawatan.
Pedoman ini juga masih menyertakan rekomendasi yang tidak diubah seperti rekomendasi mengenai pemantauan pengobatan dan pengawasan kanker hati.
Ringkasan Pedoman dapat diunduh melalui link berikut.