Kategori
All-id Hiv-id

Pentingnya Vaksin untuk Orang dengan HIV

Oleh: HIV.gov, 13 Januari 2020

Diterjemahkan oleh: Caroline Thomas, 25 Juni 2020

Vaksin memainkan peran penting dalam menjaga orang sehat. Vaksin melindungi seseorang dari penyakit serius dan terkadang mematikan.

Vaksin sangat penting bagi orang dengan kondisi kesehatan kronis seperti HIV, yang dapat mempersulit melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti penyakit pneumokokus atau flu. HIV juga dapat membuat seseorang lebih mungkin memiliki komplikasi serius dari penyakit-penyakit tersebut, itulah sebabnya mendapatkan vaksin yang direkomendasikan adalah bagian penting dari keseluruhan perawatan medis HIV seseorang yang hidup dengan HIV.

Vaksin sangat efektif dan tidak hanya melindungi individu dari penyakit. Mereka juga melindungi komunitas. Ketika sebagian besar orang di suatu komunitas mendapat imunisasi terhadap suatu penyakit, ada kemungkinan kecil wabah penyakit. Akhirnya, penyakit itu menjadi langka — dan kadang-kadang, penyakit itu lenyap sama sekali.

Apa itu Vaksin?

Vaksin melindungi tubuh Anda dari penyakit seperti human papillomavirus (HPV), flu, dan polio. Vaksin diberikan melalui suntikan), melalui mulut, atau disemprotkan ke hidung. Proses mendapatkan vaksin disebut imunisasi.

Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh Anda melawan infeksi lebih cepat dan lebih efektif. Ketika seseorang mendapatkan vaksin, vaksin tersebut memicu respons kekebalan, membantu tubuh Anda melawan dan mengingat kuman sehingga dapat menyerang jika kuman itu menyerang lagi. Dan karena vaksin dibuat dari sejumlah kecil kuman lemah atau mati, mereka tidak akan membuat Anda sakit.

Vaksin sering memberikan kekebalan jangka panjang terhadap penyakit serius tanpa risiko penyakit serius.

Vaksin apa yang direkomendasikan untuk Odha?

Vaksin berikut direkomendasikan untuk orang dengan HIV:

  1. Hepatitis B
  2. Human papillomavirus (HPV) (sampai usia 26 tahun)
  3. Influenza 
  4. Meningokokal
  5. Radang paru-paru (pneumonia)
  6. Tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan). Satu vaksin melindungi dari ketiga penyakit tersebut. Setiap 10 tahun, vaksin berulang terhadap tetanus dan difteri (disebut Td) juga dianjurkan

Berdasarkan usia atau keadaan lain, dokter dapat dapat merekomendasikan vaksinasi lain juga.

Apakah Semua Jenis Vaksin Aman untuk Orang yang Hidup dengan HIV?

Vaksin pada umumnya aman untuk Odha. Namun, beberapa vaksin mungkin tidak direkomendasikan. Misalnya, vaksin hidup yang dilemahkan (live attenuated vaccines/LAV) —seperti vaksin cacar air — mengandung bentuk kuman hidup yang dilemahkan yang menyebabkan penyakit. LAV berpotensi menyebabkan infeksi bagi orang yang hidup dengan HIV. Namun, tergantung pada usia, kesehatan, vaksinasi sebelumnya, atau faktor-faktor lain, beberapa LAV mungkin direkomendasikan

Bisakah HIV Mempengaruhi Kerja Vaksin?

Iya. HIV dapat melemahkan respons kekebalan tubuh Odha terhadap vaksin, membuat vaksin kurang efektif. Secara umum, vaksin bekerja paling baik ketika jumlah CD4 berada di atas 200.

Juga, dengan merangsang sistem kekebalan Anda, vaksin dapat menyebabkan jumlah virus (viral load) HIV seseorang meningkat sementara.

Apakah Vaksin Menyebabkan Efek Samping?

Vaksin apa saja dapat menyebabkan efek samping. Efek samping dari vaksin umumnya kecil (misalnya, rasa sakit di lokasi injeksi atau demam ringan) dan hilang dalam beberapa hari.

Reaksi parah terhadap vaksin jarang terjadi. Sebelum mendapatkan vaksin, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang manfaat dan risiko vaksin dan kemungkinan efek sampingnya.

Apakah Ada Vaksin Terhadap HIV?

Tidak. Saat ini tidak ada vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi HIV atau mengobati HIV. Namun, para ilmuwan sedang berupaya mengembangkannya.

Apa Rekomendasi Vaksinasi untuk Orang Dewasa dengan Indikasi Medis/Kondisi Tertentu (termasuk HIV) di Indonesia?

Artikel asli: https://www.hiv.gov/hiv-basics/staying-in-hiv-care/other-related-health-issues/immunizations-recommended-for-people-living-with-hiv

Tinggalkan Balasan