Kategori
All-id Hepatitis-B-id Hepatitis-id HepC-id HIV Kegiatan Reports-id

Hasil Studi LIVES

Hasil studi penilaian kelayakan, penerimaan, dan preferensi penggunaan uji mandiri multipleks (ganda dan tripel) untuk HIV, hepatitis B dan C di Kyrgyzstan dan Indonesia (studi LIVES)

Pada Juni 2024 sampai dengan Januari 2025, Yayasan Peduli Hati Bangsa telah bekerja sama dengan Foundation of Innovative New Diagnostics, Swizerland, Geneva telah melaksanakan studi penilaian kelayakan, penerimaan, dan preferensi penggunaan uji mandiri multipleks (ganda dan tripel) untuk HIV, hepatitis B dan C. 

Uji mandiri adalah alat tes yang dapat digunakan secara mandiri oleh penggunanya. Multipleks adalah tes yang dapat mendeteksi beberapa macam penyakit. Dalam studi ini kami menilai 2 macam penyakit (mutipleks ganda) atau 3 macam penyakit (multipleks tripel). 

Tujuan Studi

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana uji mandiri multipleks dapat dilakukan, diterima, dan dipahami oleh calon pengguna (peserta dalam penelitian ini adalah kelompok pengguna napza suntik) dan petugas kesehatan. Alat mandiri multipleks yang dipelajari adalah:

  • Alat tes mandiri ganda (HIV dan Hepatitis C
  • Alat tes mandiri tripel (HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C)

Desain Penelitian

Penelitian dengan metode campuran (mixed-method) ini menggunakan berbagai pendekatan pengumpulan data di kedua negara:

  1. Diskusi kelompok terarah dan wawancara semi-terstruktur
  2. Wawancara kognitif 
  3. Survei pemahaman membaca hasil tes

Temuan utama

  1. Uji mandiri dianggap sebagai alat yang nyaman dan bersifat pribadi untuk digunakan. Terdapat minat pada uji mandiri multipleks yang dapat digunakan untuk melakukan skrining terhadap beberapa infeksi. 
  2. Instruksi video dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang cara menguji, menafsirkan hasil, dan tindakan spesifik apa yang harus dilakukan setelah mendapatkan hasil, termasuk pedoman lokal yang diperbarui.
  3. Peserta menafsirkan tes mandiri ganda dengan lebih baik daripada tes mandiri tripel: Tes mandiri ganda ditafsirkan dengan baik sebanyak 76% oleh penasun dan 93% oleh petugas kesehatan. Tes mandiri tripel ditafsirkan dengan baik sebanyak 42% oleh penasun dan 62% oleh petugas kesehatan.
  4. Hasil yang paling sering disalahtafsirkan adalah tes mandiri yang mengandung garis samar.

Ucapan terima kasih

Kami ingin mengucapkan terima kasih Foundation of Innovative New Diagnostics (FIND) yang mendanai kegiatan ini dan kepada semua peserta studi dan mitra di Indonesia yaitu mitra Yayasan Peduli Hati Bangsa, Perkumpulan Korban Napza Makassar (PKNM), dan Yayasan Syafiya Putri Wiandra, para donor: NIH melalui CRDF, atas dukungan mereka dan berbagi ide ilmiah dan praktis

Tinggalkan Balasan