Kategori
All-id Hepatitis-B-id Hepatitis-id HepC-id Hiv-id Kegiatan Reports-id

Lokakarya Mengenai Akses Terhadap Obat Hepatitis B dan HIV baru

Pada 27-28 April 2023 yang lalu, Peduli Hati Bangsa berkesempatan untuk mengikuti lokakarya mengenai akses terhadap obat baru untuk pencegahan dan pengobatan Hepatitis B dan HIV yang diselenggarakan oleh TREAT Asia/amfAR di Bangkok.

Pertemuan ini bertujuan untuk meninjau kembali data morbiditas dan mortalitas khususnya di wilayah Hepatitis B di Asia Pasifik, memahami pengobatan yang tersedia dan sedang dalam tahap uji coba klinis untuk Hepatitis B dan HIV, serta mengembangkan strategi terkait dengan akses pencegahan dan pengobatan di wilayah ini.

Beberapa poin kunci adalah:

  1. Beban Hepatitis B di Asia Pasifik mencapai 59% dari total beban Hepatitis B global
  2. Hepatitis B memiliki jumlah tertinggi dimana di wilayah Asia Pasifik sendiri 176 juta orang hidup dengan Hepatitis B, dibandingkan dengan 20 juta orang hidup dengan Hepatitis C dan 6 juta orang yang hidup dengan HIV
  3. Pengobatan Hepatitis B menyasar pada beberapa tahap dalam siklus hidup virus namun yang tersedia saat ini adalah pengobatan yang menghambat polimerase HBV (jenis obat ini termasuk: Tenofovir disoproxil fumarate (TDF), Tenofovir alafenamide (TAF), Entecavir, Entecavir, Adefovir dipivoxil, Lamivudine dan Telbivudine). Selain itu juga tersedia Peg IFN alfa-2a
  4. Beberapa potensi sasaran antivirus Hepatitis B yang akan datang menyasar pada tahapan lain dari siklus virus Hepatitis B mulai dari tahap virus masuk sampai virus dikeluarkan dari sel yang terinfeksi.
  5. Beberapa golongan obat antivirus Hepatitis B yang sedang dalam tahap uji coba klinis adalah golongan HBV entry inhibitors, HBV replication inhibitors, HBV nucleocapsid formation inhibitors, HBV secretion inhibitors
  6. Perkembangan pengobatan untuk HIV termasuk penggunaan dual therapy yang mengandung Dolutegravir+Lamivudine; suntikan long acting Cabotegravir+Rilpivirine setiap 4-8 minggu; suntikan Lenacapavir setiap 6 minggu untuk pasien yang memiliki resistansi terhadap beberapa golongan ARV
  7. Beberapa obat yang sedang dalam tahap uji klinis termasuk Islatravir dan Cabotegravir dalam bentuk implan dan oral yang memiliki memiliki masa paro yang panjang
  8. Beberapa tantangan masih dihadapi untuk eliminasi pada 2030 namun kesempatan seperti harga yang terjangkau, beberapa obat sudah tidak memiliki paten dan tersedia dalam bentuk generik. Selain itu, perluasan pencegahan Hepatitis B melalui vaksinasi pada kelompok populasi kunci dapat menurunkan jumlah penularan Hepatitis B secara bermakna.

Peserta lokakarya ini berasal dari Kamboja, Perancis, India, Indonesia, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Belanda, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Fasilitator dan Pembicara dalam lokakarya ini adalah:

  1. Giten Khwairakpam (Community and Policy Program Manager, TREAT Asia)
  2. Dr. Ajeet Singh Bhadoria (Associate Professor, Community and Family Medicine Nodal Officer- National Viral Hepatitis Control Program AIIMS Rishikesh, India)
  3. Dr. Anchalee Avihingsanon (HIV-NAT, the Thai Red Cross AIDS Research Centre)
  4. Dr. Nittaya Phanuphak (Executive Director, Institute of HIV Research and Innovation)
  5. Dr. Andrew Hill (Senior Visiting Research Fellow, University of Liverpool)